Kumpulan Puisi dan cerpen

" Kugulung Rinduku di pantai dok dua " (Jiki Ramdani)

aku berantakan

(diangkat berdasarkan cerita seorang kawan)

aku berantakan


i'm falling apart
{aku berantakan}
by:jiki ramdani
i assumed you as my astery and breath
{aku sudah menganggapmu sbg nadi dan nafasku}
every minutes i breathe is always about you
{setiap detik aku bernafas selalu tentang kamu}
the large of my love is still stand among flying clouds.
{luasnya cintaku masih berdiri diantara awan yang beararak}
when you decided to fly and choose someone as your palace
{ketika engkau memutuskan untuk terbang dan memilih seseorang menjadi istanamu}
i'm falling apart
{aku berantakan}
my rib is crooked
{tulang rusukku bengkok}
it almost puncture my heart wall
{dan hampir menusuk dinding jantungku}
i'm falling apart with anger that swung in my brain
{aku berantakan bersama amarah kebencian yg berayun-ayun didalam otak ku}
my weak breath be a smoke that frozen my blood
{nafas lemahku berubah menjadi asap yang membekukan darahku}
then broken my cranium into pieces
{lalu meremukkan tempurung kepalaku berkeping keping}
as the result a regret of lake formed in my deeper of heart
{sebagai hasilnya, danau penyesalan terbentuk didasar hatiku yg terdalam}
theres no daydream about you again because i change it. be a long regret of daydream.
{tidak ada lagi lamunan tentang kamu karena aku telah merubahnya menjadi lamunan penyesalan yg panjang}
i'm falling apart now
{aku berantakan sekarang}

Sebenarnya dan seharusnya

Sebenarnya dan seharusnya : by jiki ramdani 17 juni 2009
____________________________________
Rongga dadaku panik mendengar rinduku terbenam
dikedalaman senyum tipis mu.
tersendat oleh kata yang membanjiri dari dalam nadi
hingga ubun-ubun ku dipenuhi cinta. sebenarnya aku tak pantas menjahit kasih bersama mu
dan seharusnya aku membiarkan mu bahagia...
bukannya aku tega menelantarkan rindu yang menjerit dari dalam urat syaraf ku..
terbelit ubun-ubun mu oleh suatu alasan yang membakar lidahmu
hingga yang kudengar adalah bahasa lemahmu yang menarik diriku..
untuk cintai kamu lagi..
sebenarnya aku tak tahu dan seharusnya aku tahu..
atas nama cinta yang engkau ucapkan aku melepaskanmu..
dan sebenarnya rindu ini masih menguasai pikiranku dan seharusnya aku membiarkan mu bahagia..
sebenarnya jiwaku layu dan seharusnya jiwaku kuat..


Sebenarnya dan Seharusnya (2) by:jiki ramdani 17 juni 2009
_____________________________________
Aku tak akan mempertanyakan mengapa engkau begitu,
dan aku juga tak akan memintamu sebuah alasan mengapa engkau begitu.
sebenarnya aku tidak tahu dan seharusnya aku tahu..
emosi dan marah aku simpan didalam lambungku yang telah menciut
menjadi gumpalan daging yang membusuk.
betapa ganasnya emosi dan marahku
tetapi aku menjamin semua itu tak akan menyayat nadi dan urat syarafmu.
karna cinta ini bernafas lemah dan sekarat.
senyuman mu mengancam seluruh bakteri yang menggerogoti hati,
jantung dan lambung.
kelembutan mu membuat kabur keraguanku kepadamu.
tapi itu dulu.
kini senyuman dan kelembutan mu lemah tak bertenaga
serta tak mampu lagi mengusir sisa-sisa bakteri yang mengumpat
dilapisan luar tulang belulang tubuhku.
sebenarnya aku tak sanggup hidup tanpa cintamu dan
seharusnya aku mampu berjalan dan bernafas tanpa cintamu....
sebenarnya dan seharusnya, bagaimana?

Mencari gulungan ombak dipadang pasir

Mencari gulungan ombak dipadang pasir .
by. jiki ramdani
26 juni 2009


ingatkah engkau akan sajak tentang ombak
yang dulu pernah aku ukir diantara senyumanmu.. .. ..
kemana gulungan ombak itu sekarang?
sebab ketika aku terbangun dari mimpiku,
semua hamparan lautan yang maha meluas itu
mewujud menjadi padang pasir didepan mataku,
gulungan pasir yang beterbangan ditiup angin
sesekali tampak menyerupai gulungan ombak yang mengganas.
hatiku hancur, airmataku tampak kotor bercampur pasir dan debu..
rindu sangat sangat rindu akan belaian ombak kecil
dan air pasang yang membasahi kedua kakiku..
nyanyian merdu burung walet tenggelam
dalam warna keemasan matahari senja,
sinar-sinar kasihmu patah
berbenturan dengan awan hitam yang menaungimu...
ku genggam pasir,
kudapati jutaan kata-kata dari sajak tentang ombak yang berlarian
lalu ditimpa kesenduan, jadi pasir yang berkilau-kilau..
adakah engkau tahu kemana gulungan ombak itu ?

Nafas rindumu mengurai ragu .

Nafas rindumu mengurai ragu .
by. jikiramdani 07 juli 2009

senja merapat
surya memudar
bara menghilang
mega menyebar menutupi pandanganku,
menanti angin topan membawa nafas rindumu,
mungkin bila mendekat akan binasa,
nadiku menyempit menggunting yakin jadi ragu
hingga aku pandai melagu,
nafas rindumu mengandung bakteri
yang mungkin bisa menggerogoti pita suaraku dan separuh lidahku....
nafas rindumu mengandung bakteri yang dapat membinasakan yakin menjadi ragu
hingga aku pandai melagu..
aku sakit parah,
tulangku remuk,.
nafas rindumu.

kosong

kosong . . . . . .
by.jiki. 8 juli 2009

ada tapi kosong, kosong tapi ada.
ada tapi bercabang, ada tapi begitu.
begitu dan begitu.
ada cinta tapi tak ada.
tak ada tapi ada cinta.
jauh ditarik jadi dekat,
dekat ditarik jadi jauh...
tipu jadi tapa, tapa jadi tipu.
tipu dan tapa jadi bicara...
tipu ditarik jadi bunga kamboja.
bunga kamboja diselipkan ditelinga sang kekasih.
sang kekasih manggut-manggut,
matanya berbinar jadi bintang. . .
tipu ditarik jadi tapa tapa ditarik jadi rasa yang sebenarnya.
tipu dan tapa jadi bicara apa adanya.. .
rindu ditarik jadi nyawa dan nafas...
cinta ditarik jadi nyawa hidupnya..
kedalaman rongga dada dan luasnya ruang hampa didalam lambung tubuhku
menterjemahkan bahasa cintamu menjadi suatu jawaban ketulusan cinta
yang engkau anggap ada dan nyata..

Tiga Belas Gulungan Sajak

1

Rabu, 1 Juli, 2009 9:12 PM

di gerbang malam ...

by: jiki ramdani

aku berdiri dibalik bayanganku sendiri, merintih memikul tahta sepi. . .ujung duri mengukir cerita diatas rupaku... tak ada yang tahu nafasku menipis,...kulit ku berdarah memuntahkan senyumanmu....hingga aku tak tahu ujung ceritaku....di gerbang malam ini aku tersenyum sendiri...baru aku sadari bahwa aku telah pergi.

2

Minggu, 28 Juni, 2009 11:22 PM

MENJAHIT AWAN ..

By: jiki ramdani

ku sadari warna kasihmu perlahan berubah menjadi satu warna, dulu gemerlapan wajahmu kini padam disentuh air hujan, kau paksakan dirimu menjadi pelangi disaat mendung melayang diatas ubun-ubunku. aku tahu kasihmu telah terbakar, hingga wujudmu tak lagi aku kenali, ..mungkin aku harus menjahit awan agar air hujan tak membasahi warna cintamu..

3

Minggu, 28 Juni, 2009 11:10 PM

Hanya ..

by:jiki ramdani

sejak lama aku berjalan tanpa terhenti, sejak lama aku mengais garis takdir hidup, sejak lama aku memendam dendam tentang sesuatu yang pernah menjajahi unsur bathinku. hingga aku berjauhan dengan unsur cinta.. hanya ucapan kata cinta tanpa terurai oleh dahsyatnya rindu. aku ingin hidup dengan unsur nafasmu, sambungkan jantungku dengan urat syarafmu yang menjulur. belit kulitku dengan nadi mu yang terpotong..hanya rindu yang mampu melukis kata sepi diujung rambutku....

4

Minggu, 24 Mei, 2009 1:29 PM

Menggunting gelisah

ketika ayahku pergi, rambutku gugur tiada henti. ketika ibuku pergi kulitku terkelupas, terpaksa kutahan perih ketika mandi dilautan.. ketika cintaku pergi raga lemas tak bertenaga....kupindahkah suasana alam dipagi hari yang hangat akan cahaya matahari kedalam hatiku...bantulah aku wahai burung camar, guntinglah gelisahku dengan sayap-sayapmu agar aku bisa tidur pulas malam ini, bantulah aku wahai rumput yg bergoyang, tutupilah kulitku yang terkelupas karna berduka dengan rindangnya rumpu-rumput yang menghijau agar aku bisa tidur sambil tersenyum malam ini.

5

Selasa, 19 Mei, 2009 2:09 PM

Mengembala rindu..:

jiki ramdani

padang savana membentang, indah terasa dihati, sejauh mata memandang adalah lukisan alam semesta, kupu-kupu sudah saatnya beterbangan bersama lelembut ku yang berwarna transparant, butiran pasir mengawali rindu yang kian berontak, aku bukan seorang pengembala kupu-kupu, yang selalu aku atur adalah rindu yang berbaris dan berpencaran dibawah gumpalan mega yang berarak, sinar lembayung menyembur membangkitkan suatu nuansa hangat, repotnya mengembala rindu...hijau rumput menyambutku duduk,..dalam hitungan detik aku terbangun, tadi aku bermimpi mengembala rindu bersama kupu-kupu yang terbang melayang ringan, mimpi yang mengagumkan.

6

Senin, 18 Mei, 2009 7:04 PM

Tirakat ku ..

jiki ramdani

jiwaku tak akan berpindah haluan, nadiku berdenyut tak beraturan, bila malam merapat ke dalam singgasana sepi, rindu yang aku dapat. bila malam memagut istana kabut terlalu erat, rindu yang aku dapat...jangkauanku tak mampu menangkap sinar matamu biarbegitu aku tak menyesal...aku berpamitan kepada pintu kamarku karna aku mau tirakat untuk dia.

7

Senin, 18 Mei, 2009 6:51 PM

memagut malam dikala jiwa ku gamang dan tirakatku cuma untuk dia..

by:jiki ramdani

mata enggan terpejam hati selalu bergumam, darahku berdesir disapu rindu yang bertiup kencang. aku memang lemah dan tak bertenaga tetapi ingatanku begitu kuat menggenggam setiap butir ucapanmu. begitu kuat cintaku kepadamu hingga aku tirakat hanya untuk dirimu. memagut malam yang panjag di dalam tirakatku, sepi memang bertahta dihati, aku rangkul saja rupamu biar kebekuan lari berhamburan.

8

Minggu, 17 Mei, 2009 7:42 PM

pagut rindu

: jiki ramdani

segaris pelangi melengkung diatas kepalaku,

sebaris pohon pepohonan memasung jalur hatiku kepadamu,

tanyakan lah kepada matahari bahwa aku senantiasa memanggil manggil namamu, panggil lah rembulan

sebab dia tahu tentang apa yang senantiasa kusebut

ditengah gelapnya malam.

.hatiku pagut pagut rindu.

9

Sabtu, 16 Mei, 2009 1:08 PM

memagut bayanganmu

: jiki ramdani

pagut pagut pagutlah aku wahai orang disana,

manggut manggut manggut kepalaku manggut manggut,

menyulam ulat sutra memintal rindu jadi gamang hatiku,

pagut pagut aku memagut jutaan pesanmu,

manggut manggut inti hati jadi tenggelam payah,

pagutlah hatiku wahai orang disana.

10

Sabtu, 16 Mei, 2009 9:45 AM:

MEMAGUT LUTUT DIKALA CAHAYA SENJA PATAH DITIUP ANGIN. :

jiki ramdani

selepas debu beterbangan hatiku merunduk

memagut duka yang singgah dibilik jantungku yang masih berdetak,

kemana kan kucari rupamu yang hilang diculik oleh kesibukan waktumu.

aku berduka dan aku berdarah karna disentuh oleh ujung jarum.

ingin bertanya tapi sukma keburu mengkristal.

hari ini aku cuma bisa memagut lutut dan hatiku sudah dipagut embun..

pagut pagut

aku memagut dan dipagut.

11

Jumat, 15 Mei, 2009 8:18 PM

MANGGUT-MANGGUT BUNGA MAWAR MERONTOKKAN KELOPAK, PUTIK DAN DAUN

by: jiki ramdani

wahai burung dara jangan sampai hati mengoyak bunga mawar,

kasian hidupnya tak akan lama hingga puluhan tahun..

wahai angin yang bertiup disegala penjuru,

berhembuslah dengan lembut.....

pijar mata sang waktu tak bisa berbalik arah,

mawar pun berduka menyanggupi ajalnya akan mendekat..,...

terbilang sudah ribuan kali aku melihat bunga mawar manggut-manggut sendiri, hingga putik-putik,

hingga kelopak, hingga daun berpamitan kepada sang tangkai dan duri.

12

Minggu, 10 Mei, 2009 3:31 AM

DUA NAMA DIATAS BATU NISAN

Tak akan kubiarkan airmataku jatuh diatas pusaramu,

syair sajak panjang kulantunkan dikala sinar matahari patah ditepis sang bayu.

ada berjuta kerinduan yang senantiasa kusimpan diatas awan putih

biar menjadi hujan.

agar semua insan dapat merasakan betapa hebatnya kumerindu.

airmataku menguntai butiran tasbih yang cemerlang terang

memancarkan doa doa ku untuk mereka .

mulutku melafalkan ayat ayat indah.

untuk dua nama yang tergores indah diatas batu nisan. untuk dua insan yang pernah singgah didalam memoriku. .dua nama terukir indah diatas batu nisan.

13

Selasa, 5 Mei, 2009 10:38

PM Subjek: MENGUKIR SAJAK DIATAS BATU NISAN

:by jiki ramdani

Mengukir sajak di atas batu nisan, bunga kamboja merekah memberitakan bahagia kepada gagak yang tertikam sinar matahari, hatinya aduhai sakit sekali, ketika sinar lembayung patah lalu ditimpa debu jalanan. tubuh ini berjalan tanpa roh yang menyertainya. lelembut sukma senyum sendiri..kasihan burung gagak sayapnya terbakar sinar matahari

DUA NAMA DIATAS BATU NISAN

Minggu, 10 Mei, 2009 3:31 AM

DUA NAMA DIATAS BATU NISAN

by: jiki ramdani

Tak akan kubiarkan airmataku jatuh diatas pusaramu,

syair sajak panjang kulantunkan dikala sinar matahari patah ditepis sang bayu.

ada berjuta kerinduan yang senantiasa kusimpan diatas awan putih

biar menjadi hujan.

agar semua insan dapat merasakan betapa hebatnya kumerindu.

airmataku menguntai butiran tasbih yang cemerlang terang

memancarkan doa doa ku untuk mereka .

mulutku melafalkan ayat ayat indah.

untuk dua nama yang tergores indah diatas batu nisan. untuk dua insan yang pernah singgah didalam memoriku. .dua nama terukir indah diatas batu nisan.

MENGUKIR SAJAK DIATAS BATU NISAN

Selasa, 5 Mei, 2009 10:38

MENGUKIR SAJAK DIATAS BATU NISAN

:by jiki ramdani

Mengukir sajak di atas batu nisan,
bunga kamboja merekah memberitakan bahagia kepada gagak yang tertikam sinar matahari, hatinya aduhai sakit sekali, ketika sinar lembayung patah lalu ditimpa debu jalanan. tubuh ini berjalan tanpa roh yang menyertainya. lelembut sukma senyum sendiri..kasihan burung gagak sayapnya terbakar sinar matahari.

Langit di dataran Panjang

4 MARET 2008

BY JIKI RAMDANI

LIHAT LAH AWAN GEMAWAN MENUTUPI LEKUPAN LANGIT YANG BIRU BERTAHTAKAN RUPA MU YANG MEMBENTUK ORNAMEN BIAS YANG DATAR

HATI KU MENGGULUNG-GULUNG,

HATI KU TAK TERKIRA KARNA MENANGGUNG BEBAN RINDU,

RUPA KU LUSUH.

RINDU KU CUMA KEPADA MU,

JUTAAN POHON PEPOHONAN MEMASUNG KATA YANG BELUM SEMPAT AKU KATAKAN,

INGIN RASANYA AKU MELIPAT LAUT YANG MELUAS ITU

BIAR JADI DATARAN PANJANG.

Happy birthday Zakky

By: Jiki Ramdani

Bogor 6 mei 1992,

Aku baru saja bangun dari tidurku, semalam aku tidur pulas sekali, aku bangun dan langsung pergi kekamar mandi setelah itu aku keluar kamar. Tidak seperti biasanya, aku melihat seluruh ruangan tampak begitu sepi, biasanya ada ibu yang sibuk memasak, ayah yang yang duduk sambil membaca koran dan kakak yang sibuk bermain kapal-kapalan. Kenapa semua tampak begitu sepi kata aku dalam hati. Aku mulai pergi kedapur , kekamar ibu dan kakak, tak juga aku temukan mereka. Aku melihat jam dinding, arah jarum jamnya menunjukan pukul enam lewat lima menit pagi.

Begitu aku masuk keruang tamu tiba-tiba ayah, ibu dan kakak muncul dari balik tembok sambil mengatakanhappy birthday zakky, aku terkejut karna terharu. Mereka tak lupa hari ulang tahun aku.

Ayah menghampiri aku sambil membawa kue tart rasa coklat, diatasnya ada enam batang lilin berwrana merah yang menyala-nyala. Kelihatannya kue itu enak sekali. Aku sudah tidak sabar ingin memotongnya.

Ibu langsung memeluk aku dari arah belakang

“ anak ibu sudah besar sekarang, sudah berusia enam tahun “ kata ibu lembut.

Kakak aku mulai mencubit kedua pipi aku hingga memerah, sakit sekali tetapi aku tahun itu adalah cibitan kasih sayang dari seorang kakak kepada seorang adiknya meskipun harus aku tahan rasa sakit itu, aku tersenyum bahagia didalam hati.

Ayah meletakan kue itu diatas meja. Kami semua duduk didepan kue itu. Ayah lalu menyuruhku untuk segera meniup lilin itu.

“ zakky ayo cepat tiup lilinya, tetapi sebelum lilin itu ditiup zakky harus berdoa dulu didalam hati”.lalu ayah membimbing aku untuk berdoa. Setelah doa selesai dipanjatkan didalam hati lalu aku meniup ke-enam lilin itu. Ayah, ibu dan kakak bergantian mencium pipi aku. Aku sangat senang sekali. Sungguh sangat senang.

Selesai mencium kening aku, ayah lalu berkata “ zakkymau hadiah apa dari ayah dan ibu.” Aku berfikir-fikir sejenak “ zakky mau ikan warna-warni” jawab aku.

Ayah terkejut keheranan “ loh kenapa zakky mau ikan warna-warni lagi, bukankah baru seminggu yang lalu ayah belikan ikan warna-warna itu, zakky tidak mau hadiah yang lain lagi, misalnya mainan yang terbaru”.

“zakky pengen punya ikan warna-warni yang banyak, ikan zakky kan baru ada 10 ekor” .Ibu menngusap kepala aku, mencium kening aku berkali-kali

“memangnya zakky mau berapa banyak lagi”

Aku membulatkan mataku, mencoba menghitung-hitung dalam hati

“zakky mau punya ikan 1000 ekor, boleh tidak” kata aku polos

Ayah dan ibu tertawa “ memangnya kamar zakky mau dijadikan rumah ikan yah. Kenapa zakky pengen ikan sebanyak itu. Nanti kalo zakky tak sanggup memelihara semua ikan itu nanti ikan itu bisa mati. Ikan juga butuh perhatian dan perawatan. Zakky yakin mau memelihara ikan sebanyak itu” tanya ayah kepada aku. Aku mulai berfikir dalam hati, benar juga yah kalo aku tak sanggup merawat semua ikan itu nanti mereka bisa mati. Aku mulai mengerti apa yang ayah katakan tadi.

“zakky faham, belikan zakky dua ekor ikan warna-warni saja. Nanti juga mereka akan beranak banyak. Betul tidak “ kata aku sambil melompat-lompat.

“lebih baik memelihara sedikit tapi perawatan dan kasih sayang yang diberikan kepada ikan itu mencukupi dari pada memelihara ikan banyak tetapi malah menelantarkan ikan-ikan yang lainnya.” Kata ayah.

Arif kakak aku lalu menyambung perkataan ayah sambil bercanda kearah aku “ zakky itumau jadi ikan makannya dia mau punya banyak ikan. Kalo zakky memelihara terlalu banyak ikan nanti zakky bisa berubah jadi ikan..” arif tertawa terkekeh-kekeh. Aku langsung berkata kepada ayah “ apa benar itu ayah, kalo zakky memelihara banyak ikan nanti zakky bisa berubah menjadi ikan”.

“itu tidak benar, kakak mu itu Cuma bercanda. Manamungkin manusia bisa berubah menjadi ikan hanya karna gara-gara memelihara banyak ikan. Tetapi kalo itu sebuah cerita dongeng yang dibuat oleh kakak mu itu baru bisa. Hahahahahaha” ayah tertawa lepas. Aku pun tertawa tetapi wajah arif malah mengkerut kecewa.

***

Keesokan harinya, setelah ayah pulang dari kantor lalu ayah berlari masuk kedalam kamar aku, ayah mengangkat tinggi-tinggi sebuah bungkusan plastik yang berisi dua ekor ikan warna-warni kearah aku . “ zakky coba lihat ayah pulang bawa apa hayo” tanya ayah. Aku mencoba menebak-nebak lalu aku mulai tersadar. Aku tahu. “ pasti ikan warna-warni kan” aku langsung berlari kearah ayah. Aku tak sabar ingin melihat ikan warna-warni itu. Ayah mengeluarkan dua ekor ikan warna-warni itu kedalam aquarium kecil yang berisi 10 ekor ikan warna-warni. Ikan warna-warni itu sekarang bertambah banyak menjadi 12 ekor. Aku dan ayah tersenyum menatap ikan warna-warni itu berlarian kesana-kemari didalam aquarium kecil itu.

“sekarang ikan warna-warni zakky ada berapa” tanya ayah

“ada 11 ekor” jawab aku ragu.

“masa sih ada 11 ekor. Coba zakky hitung kembali” tanya ayah lagi.

Aku menghitung satu persatu ikan-ikan itu. Aku lalu dengan lantang menjawab pertanyaan ayah tadi dengan benar “ ikan warna-warni zakky semuanya ada 12 ekor” .

Ayah mencium kening danmengusap rambutku dengan lembut “ itu baru benar, jangan lupa ikan warna-warni zakky dirawat yah dengan baik” ujar ayah.

“ kalo ikan-ikan itu sakit bagaimana?, apa kita harus membawanya kedokter ikan? “tanya aku.

Ayah tersenyum lembut “ tidak perlu, cukup diberi makan yang cukup dan airnya diganti saja”.

Setelah ayah keluar dari kamar, arif kakak aku yang sedang berjalan melewati pintu kamar lalu menolehkan kepalanya kedalam kamar , tiba tiba dia bersuara “ wah zakky punya ikan baru yah”. Arif berjalan menghampiri aquarium itu. Arif pun kelihatannya tampak senang melihat ikan warna-warni itu. “ ayah membeli dua ekor ikan warna-warni buat aku, jadi semuanya ada 12 ekor ikan warna-warni” kata aku.

Raut wajah arif berubah, ditatapnya aku sambil berkata “ ikan warna-warni zakky jelek” kata arif sambil memainkan mulutnya.

Aku lalu membalas perkataan arif “ biarin jelek daripada kakak tdiak punya ikan warna-warni samasekali” aku pun membalas kembali sambil memainkan mulut aku kearah arif.

Merasa dilecehkan oleh anak kecil seperti aku, arif mencubit tangan aku sambil berkata dengan nada marah “ ikan warna-warni punya zakky jelek.jelek.jelek.” setelah berkata seperti itu, arif langsung berlari keluar sambil memainkan mulutnya.

Aku lalu menangis dengan kencangnya.uwaaaaa uwaaaa uwaaaaaaaaa uwaaaa. tangisan aku itu membuat gempar seluruh orang yang ada dirumah itu. Ibu yanng sedang memasak didapur terkejut kaget mendengar aku menangis seperti itu. Dan juga ayah pun sama terkejutnya. Mereka lalu mencari tahu mengapa aku menangis. Ayah dan ibu masuk kedalam kamar aku, wajah mereka penuh dengan keheranan , ibu menghampiri aku sambil bertanya. “ kenapa zakky menangis? Tanya ibu, kedua tanngannya memeluk aku dengan erat.

Ayah bertanya juga” bukankah tadi ayah baru membelikan kamu ikan warna-warni, seharusnya sekarang zakky happy kan, kenapa menangis anak manis “. Ayah membalikan wajahnya kearah ikan warna-warni, “lihat ikan warnia-warni mu pada menertawakan mu , malu dong menangis didepan ikan warna-warni”.

aku memeluk ayah “ tadi arifmencubit aku, katanya ikan warna-warni aku jelek-jelek, aku tidak terima, karna menurut aku semua ikan warna-warni itu cantik-cantik.” Kata aku sambil melanjutkan kembali tangisan aku yang sempat tertunda.

“ kenapa zakky menangis seperti itu sih, zakky kan sudah besar, masa harus menangis lagi malu dong sama kawan-kawan mu, kakak mencubit kamu itu pasti dia tidak tahan melihat kamu yang begitu lucu seperti boneka, begitu menggemaskan, ayah pun ingin mencubit kamu dengan ciuman” kata ayah, aku lalu menangis lagi.

“ zakky zakky kamu ini, ibu kira ada apa, sudah…sudah ..sudah jangan menangis lagi yah. .ayah mu itu benar..kakakmu tidak bermaksud menyakitimu…jangan dengarkan dia..kakak mu berkata seperti itu karna dia cemburu sama kamu…sudah..sudah “ .ibu mengusap kedua pipi aku yang basah bersimbah airmata dengan kedua tangannya.

Ayah membantu ibu menyeka pipiku yang basah. Aku pun mulai berhenti menangis. Ayah mengangkat aku untuk digendongnya keluar.

Sesampainya di ruang tamu lalu aku diletakan diatas sofa, ayah duduk disamping aku. Ayah menyentuh ujung hidung aku dengan ujung hidungnya. “ anak ayah ini sudah makan belum sih” . ayah menggelitiki tangan aku dengan kedua jari-jemarinya, membuat aku tertawa.

“ sudah” jawab aku pelan

“ makan apa tadi?”tanya ayah

“makan nasi”

“ Cuma nasi?”

Aku menggeleng-gelengkan kepala.

“nasi ditambah sayur bayam ditambah telur dadar ditambah ayam goreng”kata aku sambil menggerak-gerakkan kedua tangan aku.

“wah ..wah ..wah..banyak betul makan zakky itu yah, ayah jadi lapar..makan yang banyak yah..biar cepat tumbuh besar dan kuat “ ayah mencium kedua pipi aku. Hingga membuat aku geli. Ayah menarik aku lalu aku digendong lagi. “ kita pergi kedapur yuk..kita lihat ibu sedang memasak apa sekarang”. Ayah menggendong aku, membawa aku kedapur.

***

jiki ramdani

jiki ramdani

salam

"namamu selalu basah oleh airmataku ketika kuungkit dalam doa-doaku..)" ( jiki ramdani)