Kumpulan Puisi dan cerpen

" Kugulung Rinduku di pantai dok dua " (Jiki Ramdani)

bombax ceiba

karya jiki ramdani

ini duniaku dan itu duniamu
kita berbeda namun aku tak bisa berpaling dari getaran yang tumbuh karena kebersamaanku denganmu
walau kusadari tak akan pernah bisa mengubah duniamu menjadi dunia yang kumau
ku akan berusaha mencoba mengubah dunia yang kau punya agar kau bisa belajar menerima kehadiranku
bila pohon bombax ceiba berguguran, aku selalu berharap agar kisah ku terkubur dan terpendam
agar tak terbaca oleh matahari

Rembulan Berkabut

karya jikiramdani

angin berhembus membawa nafas-nafas yang dulu pernah kuhirup
nuansa dingin dimalam ini semakin membuat rinduku bertunas
ada apa dilangit sana? ada rembulan yang sedang berkabut

ada apa dibalik benturan gema gaung simfoni ketika pohon randu lupa bersemi

karya jikiramdani

ini adalah puisi terbaru karya saya.

aku terbangun jam lima subuh, sejuta tanya merayapi dinding hatiku.
ada suara apa? gemanya begitu menggema, membangunkan kerinduan yg tertidur sejenak karena dipagut kantuk
semakin kencang namun merdu hingga akar akar kerinduan bertunas, tak sanggup aku melanjutkan kata.
sebab tunas kerinduan itu tumbuh menjadi cikal bakal pohon randu
tapi sayang, ketika aku berjalan untuk menjumpai pohon randu tua dibelakang rumah, kutemukan pohon randu itu tumbang kutemukan tak bernyawa, aku sungguh kasian kepada kelelawar sebab tak bisa lagi memerankan lakon batman atau hantu yang biasa menakut nakuti ku. kini lakon itu hilang.
apakah kamu sudah lupa? ini saatnya kamu bersemi
mungkin pohon randu sudah lelah dan mulai pikun. olehkarena itu, ia tumbang.

Ada apa dibalik tumpahan air hujan

karya jiki ramdani

kala itu hujan sempat menghalangi kakiku berjalan, memingitku dalam bilik hampa.
selepas hujan, air menggenang, ada wajah aku yang tersenyum namun datar tanpa rasa.
genangan itu adalah tumpahan air hujan yang bercampur air mataku
sendiri aku memintal asa sambil mendengarkan suara alunan angin yang masuk melalui tulang rusuk belakangku.
ada apa dibalik tumpahan air hujan itu, ada aku dan perasaanku yang mengambang lalu tenggelam.

aku ini

jiki ramdani

aku ini ibarat kertas putih yg bisa digambar apa saja, dibentuk apa saja. mungkin terlalu polos tapi aku senang dgn apa yg digambar dan dibentuk oleh mereka diatas hidupku meski itu bukan kemauanku. aku bertanya? kapan aku kembali dan mencapai titik nadirku?

lembayung di kota bandung

karya jiki ramdani

sinar lembayung di kota bandung tak ada bedanya dengan sinar lembayung di kota bogor
cuma nuansa dan keadaan yang membedakan antara disana dan disini
hati merajut mimpi, mengurai makna tentang rasa, rasa cinta atas nama bathin
aku disini bermandikan semburan lembayung ditemani es krim coklat di kota bandung
hampir aku terbuai pada relung hati dimasa lalu, aku terkaget-kaget bahkan hampir nyaris terseret diantara bimbang juga lara
mana ada yang tahu tentang memori dimasa silam, hilang lalu tumbuh

lembayung di kota bandung

karya jiki ramdani

perjalanan dari kota bogor menuju kota bandung kurang lebih memakan waktu 3 jam, berangkat jam 9 pagi sampai di bandung pukul 11:57, panasnya sinar matahari di kota bandung tak menyurutkan semangat rafael untuk tetap berjalan sambil mencari taxi, taxi berwarna biru datang menghampiri, rafael masuk lalu berkata kepada sopir taxi itu ," hotel horison ya pak", sopir taxi pun mengangguk, lalu mobil pun melaju dengan cepat, tapi sayang ditengah perjalanan, rentetan mobil dari segala jenis berbaris membentuk ular panjang, didalam mobil rafael berkali-kali mengepalkan tangannya sambil menyeka wajah karena berkeringat. untunglah novita menelfon rafael " gimana, dah sampe belum" novita terkekeh-kekeh
"belum sayang, terjebak nih, macet, bandung sama kayak jakarta, panas macet pula" rafael mendesah,
"sabar dong fa, inget aku ya dijamin kamu pasti ceria terus deh"
"gak mau ah..."
"lo..kenapa?" tanya novita keheranan
"kalo aku ingat kamu nanti aku rindu tau...weeeeeeeeeeeeeeeeeee"

novita dan rafael sebenarnya hanyalah teman biasa tapi baru sebulan yang lalu mereka jadi pacaran, kesamaan sifat dan hobi lah yang membuat mereka berkomitmen untuk berpacaran ditambah lagi rafael yang kharismatik, serba bisa dan selalu membuat novita tertawa.

taxi akhirnya berhenti didepan hotel horison, rafael langsung chek in dan mendapat nomor kamar 514, " yang, aku dah sampai, jaga kesehatan ya, jangan lupa makan, inget aku terus ya, miss u so much" rafael mengirim sms kepada novita. 5 menit kemudian novita membalasnya " jadi kangen ih, ya udah hati-hatinya, miss u too"

ruangan kamar hotel nomor 514 cukup tenang dan ruangannya membuat rafael jadi betah, rafael menjatuhkan tubuhnya diatas kasur yang empuk, matanya memandang langit-langit kamar yang berwarna putih, tiba-tiba terdengar bunyi ringtone handphone, rafael mencoba melihat nomor itu, rifki ternyata menelfonnya. ia sudah cukup malas menerima telfon dari rifki, bagi dia rifki adalah masa lalu yang tak perlu diingat dan harus dibuang jauh-jauh. tetapi seribu pertanyaan membuat rafael ingin menjawabnya, sebab sudah 5 tahun ia terberhubungan. diangkatnya telefon dari rifki itu.
"dah lupa? apa memang pura-pura lupa, akhirnya kamu menjawab telfon dari aku, sudah 5 tahun aku menelfonmu tapi kamu sedikitpun tak pernah mau menjawabnya, kamu pengecut."
terkejut rafael mendengar kata-kata yang terakhir diucapkan rifki, hatinya sedikit merasa dipukul-pukul, tapi rafael sekarang dengan rafael dulu sudah berbeda, kini ia bisa bersabar dan terlihat tenang
"aku mencoba melupakanmu, jujur aku belum bisa tapi aku akan mencoba dan harus melakukanya. sekarang aku berbeda, aku sudah berubah, sekarang aku mulai membuka hati untuk perempuan, ada nama novita dihatiku sekarang, GF ku. "
"aku senang mendengarnya, tapi aku masih seperti dulu, aku belum bisa membuka hati untuk perempuan, aku sudah mencoba berulang kali tapi tetap saja tidak bisa, aku masih mengharapkanmu, justeru semakin dilupakan semakin menggila perasaanku"
ada rasa kasihan di hati rafael, kata-kata rifki membuat hati rafael terenyuh, ia jadi bimbang, ia lalu bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi, ia membasuh wajah, berulang kali wajah novita, senyuman novita dan keramahan novita berputar-putar dikepalanya namun tak seberapa lama kemudian wajah rifki kembali muncul, rifki seolah memohon, mengulurkan tangannya, rafael berusaha menepis bayangan rifki dan mencoba mengingat-ngingat novita.

kesokan harinya, rafael bangun pagi-pagi sekali, begitu ia sampai di depan gerbang hotel horison, rafael menemukan seseorang yang mirif rifki, dipandanginya orang itu berkali-kali semakin dilihat semakin jelas, itu rifki.

"dari mana kamu tahu aku ada disini?" tanya rafael sambil memalingkan wajah
"dari mama mu"..rifki mendekat seraya berkata " apakah kehadiranku kau sukai atau kau benci?''
"apa alasanmu bertanya seperti itu?"

bersambung

LANGIT DI DATARAN PANJANG

LANGIT DI DATARAN PANJANG
by jiki ramdani
4 MARET 2008
LIHAT LAH AWAN GEMAWAN MENUTUPI LEKUPAN LANGIT YANG BIRU BERTAHTAKAN RUPA MU YANG MEMBENTUK ORNAMEN BIAS YANG DATAR
HATI KU MENGGULUNG-GULUNG,
HATI KU TAK TERKIRA KARNA MENANGGUNG BEBAN RINDU, RUPA KU LUSUH.
RINDU KU CUMA KEPADA MU,
JUTAAN POHON PEPOHONAN MEMASUNG KATA YANG BELUM SEMPAT AKU KATAKAN,
INGIN RASANYA AKU MELIPAT LAUT YANG MELUAS ITU, BIAR JADI DATARAN PANJANG.

nafas rindumu

Nafas rindumu .
by:jiki ramdani 7 juli 2009

dingin kudapat ketika menyusuri makna cinta yang engkau uraikan,
sedikit goyah kakiku tak mampu menopang cintamu yang bagimu megah,
kusandarkan jantungku yang berdetak kepada nafas rindumu
yang menjanjikan keabadian.. .
ketika kuhirup nafas rindumu
ada begitu banyak rasa yang aku temukan,
ada begitu banyak getaran tertahan,
sebagian menyusup maskuk kedalam paru-paruku
dan sebagian lagi terbang entah kemana.
nafas rindumu bercampur ribuan nama,
nafas rindumu bercabang,
nafas rindumu menyebar entah kemana,
hanya sebagian kecil saja nafas rindumu masuk kedalam paru-paruku..

Sebenarnya dan seharusnya

Sebenarnya dan seharusnya : by jiki ramdani 17 juni 2009
__________________________
__________
Rongga dadaku panik mendengar rinduku terbenam
dikedalaman senyum tipis mu.
tersendat oleh kata yang membanjiri dari dalam nadi
hingga ubun-ubun ku dipenuhi cinta. sebenarnya aku tak pantas menjahit kasih bersama mu
dan seharusnya aku membiarkan mu bahagia...
bukannya aku tega menelantarkan rindu yang menjerit dari dalam urat syaraf ku..
terbelit ubun-ubun mu oleh suatu alasan yang membakar lidahmu
hingga yang kudengar adalah bahasa lemahmu yang menarik diriku..
untuk cintai kamu lagi..
sebenarnya aku tak tahu dan seharusnya aku tahu..
atas nama cinta yang engkau ucapkan aku melepaskanmu..
dan sebenarnya rindu ini masih menguasai pikiranku dan seharusnya aku membiarkan mu bahagia..
sebenarnya jiwaku layu dan seharusnya jiwaku kuat..


Sebenarnya dan Seharusnya (2) by:jiki ramdani 17 juni 2009
_____________________________________
Aku tak akan mempertanyakan mengapa engkau begitu,
dan aku juga tak akan memintamu sebuah alasan mengapa engkau begitu.
sebenarnya aku tidak tahu dan seharusnya aku tahu..
emosi dan marah aku simpan didalam lambungku yang telah menciut
menjadi gumpalan daging yang membusuk.
betapa ganasnya emosi dan marahku
tetapi aku menjamin semua itu tak akan menyayat nadi dan urat syarafmu.
karna cinta ini bernafas lemah dan sekarat.
senyuman mu mengancam seluruh bakteri yang menggerogoti hati,
jantung dan lambung.
kelembutan mu membuat kabur keraguanku kepadamu.
tapi itu dulu.
kini senyuman dan kelembutan mu lemah tak bertenaga
serta tak mampu lagi mengusir sisa-sisa bakteri yang mengumpat
dilapisan luar tulang belulang tubuhku.
sebenarnya aku tak sanggup hidup tanpa cintamu dan
seharusnya aku mampu berjalan dan bernafas tanpa cintamu....
sebenarnya dan seharusnya, bagaimana?

mencintaimu

by jiki ramdani..

aku tak tahu betapa aku memikirkan tentang rasa yang berlari kearah dinding pembatas jiwaku yang jiwang.
aku pun tak tahu betapa aku memikirkan rasa yang aku simpan,
aku tak tahu, mengapa aku harus menyulam sutra dibawah tepung terigu,
sepintas aku menikmati tentang rasa yang aku puja
tetapi aku jadi bimbang sendiri,
dia harus aku eksekusi dibawah ketidaktahuan dia
dia akan aku eksekusi diam-diam dibawah ketulusan cinta yang menggebu
dia akan aku eksekusi diam diam dibawah keterpaksaan yang harus aku jalani
karena rasa berganti haluan tetapi enggan untuk begitu
maafkan aku
aku harus membunuh rasa cintamu yang bernafas karena diriku
aku harus membunuh senyuman manismu yang mengembang karena menatap rupaku
jiwang aku memang jiwang
gamang aku memang gamang
maafkan aku
aku harus membunuh cintamu
kerana aku mencintaimu

MENYENTUH KEDALAMAN BATHINMU.

MENYENTUH KEDALAMAN BATHINMU.
by:jiki ramdani 19 juni 2009

mungkin aku tak bermaksud menyayat kulitmu hingga berdarah-darah,
atau membuat wajahmu memerah-merah..
terlalu pagi aku utarakan bantuan ku kepadamu.
terlalu malam aku mendekati dermaga
yang menunggu sampan kembali membawa untaian kabut senja. . .
dan aku juga tak bermaksud membunuh rasa
yang engkau punya atas nama diriku...
terlalu rumit jika diurai dengan terigu...
terserah jarum jam saja...
mengoyak-ngoyak wajahmu
hingga tercelup dalam kedalaman bathin mu.

TIGA BELAS GULUNGAN SAJAK

1

Rabu, 1 Juli, 2009 9:12 PM

di gerbang malam ...

by: jiki ramdani

aku berdiri dibalik bayanganku sendiri, merintih memikul tahta sepi. . .ujung duri mengukir cerita diatas rupaku... tak ada yang tahu nafasku menipis,...kulit ku berdarah memuntahkan senyumanmu....hingga aku tak tahu ujung ceritaku....di gerbang malam ini aku tersenyum sendiri...baru aku sadari bahwa aku telah pergi.

2

Minggu, 28 Juni, 2009 11:22 PM

MENJAHIT AWAN ..

By: jiki ramdani

ku sadari warna kasihmu perlahan berubah menjadi satu warna, dulu gemerlapan wajahmu kini padam disentuh air hujan, kau paksakan dirimu menjadi pelangi disaat mendung melayang diatas ubun-ubunku. aku tahu kasihmu telah terbakar, hingga wujudmu tak lagi aku kenali, ..mungkin aku harus menjahit awan agar air hujan tak membasahi warna cintamu..

3

Minggu, 28 Juni, 2009 11:10 PM

Hanya ..

by:jiki ramdani

sejak lama aku berjalan tanpa terhenti, sejak lama aku mengais garis takdir hidup, sejak lama aku memendam dendam tentang sesuatu yang pernah menjajahi unsur bathinku. hingga aku berjauhan dengan unsur cinta.. hanya ucapan kata cinta tanpa terurai oleh dahsyatnya rindu. aku ingin hidup dengan unsur nafasmu, sambungkan jantungku dengan urat syarafmu yang menjulur. belit kulitku dengan nadi mu yang terpotong..hanya rindu yang mampu melukis kata sepi diujung rambutku....

4

Minggu, 24 Mei, 2009 1:29 PM

Menggunting gelisah

ketika ayahku pergi, rambutku gugur tiada henti. ketika ibuku pergi kulitku terkelupas, terpaksa kutahan perih ketika mandi dilautan.. ketika cintaku pergi raga lemas tak bertenaga....kupindahkah suasana alam dipagi hari yang hangat akan cahaya matahari kedalam hatiku...bantulah aku wahai burung camar, guntinglah gelisahku dengan sayap-sayapmu agar aku bisa tidur pulas malam ini, bantulah aku wahai rumput yg bergoyang, tutupilah kulitku yang terkelupas karna berduka dengan rindangnya rumpu-rumput yang menghijau agar aku bisa tidur sambil tersenyum malam ini.

5

Selasa, 19 Mei, 2009 2:09 PM

Mengembala rindu..:

jiki ramdani

padang savana membentang, indah terasa dihati, sejauh mata memandang adalah lukisan alam semesta, kupu-kupu sudah saatnya beterbangan bersama lelembut ku yang berwarna transparant, butiran pasir mengawali rindu yang kian berontak, aku bukan seorang pengembala kupu-kupu, yang selalu aku atur adalah rindu yang berbaris dan berpencaran dibawah gumpalan mega yang berarak, sinar lembayung menyembur membangkitkan suatu nuansa hangat, repotnya mengembala rindu...hijau rumput menyambutku duduk,..dalam hitungan detik aku terbangun, tadi aku bermimpi mengembala rindu bersama kupu-kupu yang terbang melayang ringan, mimpi yang mengagumkan.

6

Senin, 18 Mei, 2009 7:04 PM

Tirakat ku ..

jiki ramdani

jiwaku tak akan berpindah haluan, nadiku berdenyut tak beraturan, bila malam merapat ke dalam singgasana sepi, rindu yang aku dapat. bila malam memagut istana kabut terlalu erat, rindu yang aku dapat...jangkauanku tak mampu menangkap sinar matamu biarbegitu aku tak menyesal...aku berpamitan kepada pintu kamarku karna aku mau tirakat untuk dia.

7

Senin, 18 Mei, 2009 6:51 PM

memagut malam dikala jiwa ku gamang dan tirakatku cuma untuk dia..

by:jiki ramdani

mata enggan terpejam hati selalu bergumam, darahku berdesir disapu rindu yang bertiup kencang. aku memang lemah dan tak bertenaga tetapi ingatanku begitu kuat menggenggam setiap butir ucapanmu. begitu kuat cintaku kepadamu hingga aku tirakat hanya untuk dirimu. memagut malam yang panjag di dalam tirakatku, sepi memang bertahta dihati, aku rangkul saja rupamu biar kebekuan lari berhamburan.

8

Minggu, 17 Mei, 2009 7:42 PM

pagut rindu

: jiki ramdani

segaris pelangi melengkung diatas kepalaku,

sebaris pohon pepohonan memasung jalur hatiku kepadamu,

tanyakan lah kepada matahari bahwa aku senantiasa memanggil manggil namamu, panggil lah rembulan

sebab dia tahu tentang apa yang senantiasa kusebut

ditengah gelapnya malam.

.hatiku pagut pagut rindu.

9

Sabtu, 16 Mei, 2009 1:08 PM

memagut bayanganmu

: jiki ramdani

pagut pagut pagutlah aku wahai orang disana,

manggut manggut manggut kepalaku manggut manggut,

menyulam ulat sutra memintal rindu jadi gamang hatiku,

pagut pagut aku memagut jutaan pesanmu,

manggut manggut inti hati jadi tenggelam payah,

pagutlah hatiku wahai orang disana.

10

Sabtu, 16 Mei, 2009 9:45 AM:

MEMAGUT LUTUT DIKALA CAHAYA SENJA PATAH DITIUP ANGIN. :

jiki ramdani

selepas debu beterbangan hatiku merunduk

memagut duka yang singgah dibilik jantungku yang masih berdetak,

kemana kan kucari rupamu yang hilang diculik oleh kesibukan waktumu.

aku berduka dan aku berdarah karna disentuh oleh ujung jarum.

ingin bertanya tapi sukma keburu mengkristal.

hari ini aku cuma bisa memagut lutut dan hatiku sudah dipagut embun..

pagut pagut

aku memagut dan dipagut.

11

Jumat, 15 Mei, 2009 8:18 PM

MANGGUT-MANGGUT BUNGA MAWAR MERONTOKKAN KELOPAK, PUTIK DAN DAUN

by: jiki ramdani

wahai burung dara jangan sampai hati mengoyak bunga mawar,

kasian hidupnya tak akan lama hingga puluhan tahun..

wahai angin yang bertiup disegala penjuru,

berhembuslah dengan lembut.....

pijar mata sang waktu tak bisa berbalik arah,

mawar pun berduka menyanggupi ajalnya akan mendekat..,...

terbilang sudah ribuan kali aku melihat bunga mawar manggut-manggut sendiri, hingga putik-putik,

hingga kelopak, hingga daun berpamitan kepada sang tangkai dan duri.

12

Minggu, 10 Mei, 2009 3:31 AM

DUA NAMA DIATAS BATU NISAN

Tak akan kubiarkan airmataku jatuh diatas pusaramu,

syair sajak panjang kulantunkan dikala sinar matahari patah ditepis sang bayu.

ada berjuta kerinduan yang senantiasa kusimpan diatas awan putih

biar menjadi hujan.

agar semua insan dapat merasakan betapa hebatnya kumerindu.

airmataku menguntai butiran tasbih yang cemerlang terang

memancarkan doa doa ku untuk mereka .

mulutku melafalkan ayat ayat indah.

untuk dua nama yang tergores indah diatas batu nisan. untuk dua insan yang pernah singgah didalam memoriku. .dua nama terukir indah diatas batu nisan.

13

Selasa, 5 Mei, 2009 10:38

PM Subjek: MENGUKIR SAJAK DIATAS BATU NISAN

:by jiki ramdani

Mengukir sajak di atas batu nisan, bunga kamboja merekah memberitakan bahagia kepada gagak yang tertikam sinar matahari, hatinya aduhai sakit sekali, ketika sinar lembayung patah lalu ditimpa debu jalanan. tubuh ini berjalan tanpa roh yang menyertainya. lelembut sukma senyum sendiri..kasihan burung gagak sayapnya terbakar sinar matahari.

Sebenarnya dan seharusnya [ 3 ] [by:jiki ramdani]

tak pernah aku membayangkan bahwa cinta itu bisa terjadi tanpa harus bertemu, baik dan bijaksananya dirimu mengubah hampa menjadi alunan nada harpa yg merdu. baiknya dirimu membuat aku tenang dan damai. sepanjang jalan yg tumbuh diantara pembatas jalan hanyalah rinduku.
sebenarnya aku tak mengerti alunan cerita ini, seharusnya aku tak menghiraukan seruan kasihmu.
baik dan bijaksananya dirimu membuat aku tenang damai dalam dekapan waktu.
sebenarnya aku terpukau oleh baiknya dirimu, seharusnya aku mempertanyakan cinta mu.
bijaksananya dirimu mengikat urat-urat nadiku hingga yg berhembus diantara dua bibirku adalah aroma nafas yg hidup karena mu.
goyahnya kalbuku bukan karna keraguanku tetapi karena kekhawatiranku.
sebenarnya aku ingin memaku urat dan dagingku agar detak jantungku memompa halus setiap getaran rindu yg bangkit.
seharusnya aku membiarkan urat dan dagingku berdiri apa adanya.
sebenarnya aku gamang tanpamu dan seharusnya aku kuat tanpamu.

xin ku xin mu ai ku ai mu [hati ku hati mu cinta ku cinta mu]

by jiki ramdani.

ketika aku berjumpa kamu xin ku meloncat keluar jendela dunia.
aku tidak tahu apa yang akan dicari xin ku.
xin ku ternyata duduk termenung menatap xin mu yg menggantung diujung malam mewakili bulan terang benderang.
sebelum ayam menjerit kukukuku xin ku selalu terjaga dari tidur.
ai ku berbentuk bulat sederhana tanpa ukiran dan simpul cina.
xin ku lapang, dan xin mu boleh duduk kapan pun xin mu mau.
ketika mendengar kucing menjerit miao miao miao. itu lah bunyi bunyian dari ruang xin ku yg lapang.
ingin disayang dan dikasihi.
ketika mendengar ayam berkothbah kukukuku. itu juga bunyi bunyian yg lain dari xin ku.
xin ku sudah ai
xin mu sudah ai tidak?
meskipun air mataku berderai lei lei lei lei
xin ku happy tau.
xin mu happy bagaimana?

gitar yang bersedih

by: Jiki Ramdani

ketika api datang dan mengatakan hallo kepada ratusan sajakku, abu yang akan berbicara.
ketika api merambat naik mengenai tinta tinta hitam yang membentuk jutaan huruf, asap yang akan berbicara.
siang ini aku cuma berteduh dibawah gitar yang aku letakkan diatas pundakku.

sesuatu

by jiki ramdani

sesuatu yang bernafas, berjalan, bergerak
adalah rupang rupang mega yang berarak membentuk aksara namamu
yang tertasbihkan oleh angin yang berlalu
darahku berwarna merah terkuras untuk belajar karena menemukan sesuatu
yang dinamakan sesuatu juga
entah kapan sepoi sepoi angin berjalan lagi didepan istana sang pandita dewi
sesuatu yang menguras hati adalah sesuatu yang mengingati akan aksara namamu
sesuatu yang menguras roh adalah sesuatu yang merindukan sesuatu yang membentuk aksara namamu
jadikan dirimu dan diriku menjadi sesuatu yang tak berbentuk dan tak berwujud
jadikan dirimu sesuatu yang samar tetapi tampak oleh mata angin
dan aku menjadikan diriku menjadi sesuatu yang nyata untuk..........
untuk mengingati sesuatu dari setiap sesuatu yang masuk kedalam urat-uratku yang menempel pada tempurung tengkorak kepalaku.

Sajak huruf R 2

by jiki ramdani
02 november 2009
[sajak huruf "R" [ 2] : rahasia rupa rindu]

rahasiamu rahasiaku
rindumu rinduku
ringkikkan rongga ratapan rindu rapuhkan rupaku.
ratapan rindu rahasia rupa ruang ronggaku.
rindu rupamu, ringkik rayu rindu rindu.
riwayat rasaku robohkan ragu rayuanmu.
rasa rindu remukkan ronggaku
rupamu rayapi ragaku
rasa rinduku robohkan risauku.
rahasia riwayat rupa rinduku rayapi rongga rongga ragaku.
remang remang rembulan remukkan rasaku
rasa rinduku rayapi rongga rongga ragaku.

sajak huruf R

by jiki ramdani
02 november 2009

rumput rimbun riang
rantai risau rapuhkan ragaku
rindu rapuhkan rusukku
rasakan rupamu rayapi ragaku
rasakan rasaku rayapi ragamu
redam ribut rayuan
redam risau ragaku
rebut rembulan redup redam rasa rinduku
rampas rupaku
rampas ragaku
rebut rinduku
rona rupa rembulan redup remang remang
rinduku robekkan ragaku
rapuh ragaku rebah risau

cintaku adalah

by jiki ramdani.

cintaku bukanlah gulungan nafsu yang membakar jiwaku dan jiwamu.
cintaku adalah salam dan doa untukmu, wahai cinta yg tercinta.
aku selalu berdoa agar engkau sehat selalu.
usaha ku untuk selalu bersamamu adalah gambaran setiaku.
jauh didalam setiap ruang hampa jantungku namamu menggema memantulkan getaran sendu hingga nadiku berdenyut merdu.
jauh dari dalam otakku, lidahku bergerak menyerukan namamu hingga dinding tempurung tengkorak kepalaku menipis dan hampir remuk.
cintaku adalah sapaan lembut untuk hatimu
cintaku bukan nafsu tetapi sepotong ayat untuk kau ingat sekarang hingga nanti.

tentang cinta

by: jiki ramdani

antara cinta dan nafsu berjarak satu inchi, nafsu itu bukan sesuatu yang jahat tetapi sesuatu yang membelit uratmu dan uratku hingga membuat nafas terdengar sesak tetapi aku menyukainya.
memang benar aku memiliki nafsu tetapi nafsu cintaku itu merupakan bagian terkecil dari komponen cinta dan rasa.
nafsu adalah ornamen bias yang menggantung diujung kerongkonganku dan kerongkonganmu.
cintaku, memang benar ada nafsu dihatiku tetapi aku tidak membangun kesetiaanku dengan nafsu melainkan dengan kombinasi rasa, suka, sayang, rindu, bahagia, duka, tawa, sedih, luka, kecewa, marah, benci yang menghasilkan sesuatu yang menurutku itu cinta.

cempaka putih

by jiki ramdani

Bagiku selingkuh itu tidak menyenangkan, bagimu entahlah.
yang aku tahu dan sedikit memberikan penegasan tetapi bukan membela
bahwa selingkuh itu bukan sesuatu kesalahan melainkan mempertegas makna kebahagiaan
atas dasar hak yang engkau miliki.
aku tidak membela engkau yang selingkuh tetapi hanya berpendapat,
pendapat-pendapat ini aku temukan dari raut dan air wajahmu yang menetes hingga ujung batu.
yang penting bagiku aku mencintaiku sepenuh hati, sepenuh air dikolam ikan.
engkau kebahagiaanku dan kesederhanaanku
aku mencintaimu dengan apa adanya
aku merindukanmu dengan apa adanya
aku menyayangimu dengan apa adanya
keberadaanmu adalah kebahagiaannku
kepergiaanmu adalah kesedihanku tapi aku rela
engkau adalah kebahagiaanku dan aku telah mempertegas kesetiaanku atas dasar hak ku untuk selalu tetap mencintaimu, merindukanmu, membencimu, menyayangimu dan mengasihimu.
dan engkau punya hak untuk mempertegas kebahagiaanmu dengan cara mencintaiku, merindukanku, membenciku, mencampakkanku, menduakanku dan bahkan meninggalkanku
dan aku tidak menyesal merindukanmu, mencintaimu dan mengasihimu
kerena cintaku itu bukan gulungan nafsu tetapi tumpukan doa dan kasih sayang
untuk kebahagiaanmu
cinta...

sesuatu yang baru

by jiki ramdani

sesuatu yang baru dan yang lebih baik seringkali melupakan sesuatu yang lama
sesuatu yang baru dan yang lebih baik seringkali melupakan sesuatu yang lama
bagiku sesuatu yang baru dan sesuatu yang lama itu sama saja.
sesuatu yang lama seringkali ditinggalkan dan dijadikan ingatan sebentar saja
sesuatu yang baru dirindukan, diharapkan dan dinanti hingga rupang-rupang bosan menjelma
sesuatu yang lama tak berarti lagi, tak lagi dirindukan sekuat dulu.
sesuatu yang lama tak lagi menjadi sesuatu yang dirindukan dalam perjalanan menuju pusat syaraf otak.
seuatu yang baru dan sesuatu yang lebih baik terkadang bisa mengubah sesuatu menjadi sesuatu yang entah disebut apa?
sesuatu dan sesuatu begitulah sesuatu
bagiku kau tetap sesuatu ku yang baru dan sesuatu ku yang lama.
bagiku kau tetap menjadi sesuatu yang baru meski aku sudah berjuta-juta tahun mengenalimu
bagiku kau tetap menjadi sesuatu ku yang lama dan sesuatu ku yang baru
aku apakah menjadi sesuatu yang lama atau sesuatu yang baru?
entahlah...

mengukur sebuah alasan

by jiki ramdani

jarak itu adalah sebuah alasan tentang bagaimana engkau menjelaskan bahwa engkau begitu.
takdir juga sebuah alasan tentang bagaimana engkau menjelaskan bahwa engkau begini dan aku begitu.
bagiku jika jarak yang aku lihat itu jauh aku bisa menarik urat urat udara menjadi dekat dengan pendekatan hati yang ikhlas.
jarak jangan diukur tetapi dirasa, ditarik dan disentuh. agar yang jauh ditarik menjadi dekat. dan yang dekat ditarik menjadi sesuatu yang melekat dijiwa.

asap

by jiki ramdani
( diangkat dari kisah nyata seorang teman)

gumpalan awan berlari membentuk ornamen bias wajahmu, ku tinggikan suaraku untuk menyapamu hingga nafasku menipis.
ku membela bathinku yang terluka karena kau tipu aku, sisa-sisa cinta yang masih tersumbat didalam urat syarafku membeku hanya nafas yg terdengar kesakitan berjalan gentayangan mencari jawaban atas perbuatanmu kepadaku, cairan lendir didalam tulangku memaksa lidah untuk mempertanyakan mengapa engkau tipu aku?
bahasamu yang kudengar tak seperti bahasamu, malah terlihat bagai asap.
betapa sakitnya tulang rusuk dan kerongkonganku yang engkau remukkan dengan sesuatu yang aku sebut itu ketidakjujuran.
aku sungguh berantakan tak mampu berjalan, tak mampu berbahasa.
bahasaku tak beraturan, diam merajai kalbuku, sepi mendekatiku.
bagaimana rupa dan wujudmu ketika engkau melihat amarahku memeluk jiwamu?

cintaku tak bersayap

by : jiki ramdani
ini adalah puisi penutup untuk rangkaian/kumpulan puisi " SAD GUITAR",

dibawah sinar matahari senja aku memetik gitar untuk menghibur diri karena kedua sayap cintaku terbakar.
terasa panas terbakar hingga dagingku, kulitku dan tulangku hangus terbakar.
aku berada tapi tak berwujud, aku bersuara tapi tak mampu menggetarkan daun.
kini aku segumpalan ruh yang duduk menunggu gitar tua ku, tak perduli engkau anggap aku ini hantu.
cintaku tak bersayap, aku yang tengah membusuk didalam pusaraku merintih kesakitan memetik gitarku karena kasihku tak sampai,
aku yang terlupakan kini hanya tinggal tulang belulang, tapi denyut cintaku kepadamu masih berdenyut kuat sama seperti ketika pertamakali bersua denganmu.
sisa-sisa nafasku pun masih dapat engkau rasakan ketika sang bayu menyulam jutaan nafasku yang pernah ku hembuskan.
bersama pohon bombax ceiba , gitarku tanpa senar dan jutaan potong sajakku, aku pergi.

ketetapan hati

by : jiki ramdani

aku tidak akan mempertanyakan seberapa dalam cintamu kepadaku.
sebab dalamnya cinta bisa berkurang atau bertambah..
aku tidak akan menyuruhmu untuk menimbang dan mengukur seberapa berat dan seberapa luaskah hatimu kepadaku.
sebab berat bisa menjadi ringan, ringan menjadi berat, luas bisa menjadi sempit dan sempit bisa menjadi luas.
aku tidak akan mempertanyakan seberapa dekat hatimu kepadaku.
sebab dekat bisa menjadi jauh dan jauh bisa menjadi dekat.
yang ingin aku tanyakan kepadamu adalah bagaimana ketetapan hatimu kepadaku?

tanah haram

By : jiki ramdani

kulitku ingin sekali merasakan desiran angin yang bertasbih ditanah haram.
tetesan nafasku mengering tak berwujud membentuk ion ion heksagonal yang terkumpul dikedalaman bathinku.
basuhlah aku dengan air zam zam-mu agar kurasakan betapa sejuk dan manisnya rahmatmu.
ingin rasanya ku melangkahkan kakiku ditanah haram, ya rabb tuntunlah aku dalam meniti kehidupan.
wahai tanah haram, aku merindukanmu.

jiwangnya nafasmu 1

By: jiki ramdani

tersentap hati mendengar jawapan dari rasa yang ku harapkan.
tersentap hati merasakan getaran cinta yang menggebu lewat nafasmu yg jiwang.
gumpalan rasa yang mengendap-ngendap diantara puluhan tulang rusukku menimbulkan patahan rindu yg menyulitkan jalur urat nadiku hingga ubun ubun membuncah tak peduli seberapa parah hancurnya fikiran karena merindukan wujudmu.
hati pun harus mengerti jika yg tercinta memandang selain rupaku.
hatiku hanya bisa merangkai patahan rindu dan tak mampu memaksamu untuk tetap selalu menjiwangkan nafasmu untuk aku hirup.
asalkan kau tetap menyimpan memori kasih diantara tulang tengkorak kepalamu, aku akan tetap merajut jalinan rasa tentang cinta yg aku palu disetiap ujung dan sisi tulang rangu cintaku,
jiwangnya nafasmu dapat kurasakan meski berjuta juta kilometer aku berada jauh dari jangkauan sinar matamu,
cintaku bernafas dari jiwangnya hatimu.

jiwangnya nafasmu 2

by: jiki ramdani

jauhnya jangkauan rasa tak mampu menghentikan kembang kempis dadaku yang selalu memanggil sang nama.
namun jiwaku sadar akan hatiku yg tak bersayap, ku tak mampu menjamin tetapi ku mencoba membela hatiku untukmu, cinta.
jika rindu dan rasa saling bertemu menimbulkan getaran ngilu yg dapat membunuh rasa benciku.
jiwangnya nafasmu membangkitkan suasana jaman tak berpenghuni.
jiwangnya nafasmu membunuh segala bakteri yg hidup untuk menggerogoti inti hatiku
jika tulang rangu cintaku terbakar menjadi abu, aku akan tetap menciptakan suasana jaman tak berpenghuni agar yang engkau dengar adalah seruanku yg menggila.
jiwangnya nafasmu membentuk kabut tebal ketika hujan tak jadi turun disuatu senja ketika sinar matahari layu begitu saja.

jiwangnya nafasmu 3

By : jiki ramdani

jiwangnya nafasmu menarik ilusi fikiranku kedalam jaman tak berpenghuni
butiran nafas yg mencair dari jiwangnya nafasmu memaksa paru-paruku memompa rindu yg berlebih
sedu sedan kudengar sang dewi mentasbihkan sunyi diujung waktunya
hati berbisik memaksa fikiranku untuk menjiwangkan nafasku.

jiwangnya nafasmu 4

By: jiki ramdani

menghitam rupa langit tadi siang, butiran sejuk berjatuhan mewartakan pilu.
nafasmu merambat masuk kedalam lubang pori-pori kulitku
senyawa nafas yg bernyawa melayang bagai hantu mencari teman diujung malam.
baru kusadari senyawa nafas yg kuhirup adalah jiwamu yg jiwang.
ku peluk lembut lelembut rindumu yg menyembul bagai kabut.
tak perduli meski harus merana, aku akan selalu mentasbihkan namamu ketika dadaku terasa sesak.

jiwangnya nafasmu 5

by jiki ramdani

pagut, aku dipagut belut yang meliuk dimalam ketika angin enggan berbisik.
segenggam daging yang berdetak menyerukan suatu aksara yang membentuk rupa namamu.
aliran urat nadi menyanjung sukma menjadi dawai dipinggiran urat-uratku yang kusut melilit.
sebab sejatinya aku tengah berduka karena kematian rambut-rambutku yang rontok.
batu mengapa tak bisa aku makan? pohon mengapa tak bisa aku sapa?
ah..aku mengigau saja kalo aku sendiri
hancurkan tembok istana putri ming, qing atau han.
aku jadi tertawa sendiri.
inilah harumnya nafas yang engkau hembuskan.
aku tertawa sendiri jadinya
ha ha ha dan ha ha
aku gila jadinya dibuat pusing dewa mabuk atau dewa apasaja yang bisa membuat aku mabuk.
karena itu aku dipanggil gila oleh sesosok hantu yang tak aku kenal
panik aku ketika itu...
eh..ada tuan putri berdandan.
aku tanya saja"siapa yang sedang berpesta"?tanya aku dalam bahasa roh leluhur.
dia jawab"kamu yang sedang mati" aku jadi bingung sendiri
eh..ibu suri dari kerajaan zaman qing turun kebumi
ha ha ha...ini zaman apa tuan?
zaman tak berpenghuni
aih...kurasakan hembusan angin..aku hirup..betapa jiwangnya nafasmu
owh..jadi ini zaman tak berpenghuni
aih..aku siapa?
aku siapa?
ha ha ha ha kasim chow yang entah tak tahu dari kerjaan mana menetawakan aku gelak dan katanya
"kamu itu kamu..bukan batu atau ikan"
aih dia mengatakan ikan
erm tak jadi aku yakin pada kasim chow itu..
aku ambil tali lalu aku ikat leherku kuat-kuat
prak..aku jatuh kebumi tergantung menikam sukma jadi lara
pagut pagut roh roh leluhur
pujian pujian leluhur
dewa dewi turun dari kahyangan gerbang selatan
prak
aih roh ku keluar

bukan puisi bukan sajak bukan syair

dibulan maret aku melihat pohon randu, bila berbuah membuat aku takjub. rantingnya menggores lingkaran di hati, kulit terkelupas angin berjumpa dgn merah. tapi aku kecewa dengan ombak yang menipuku, meninggalkan kerang yang aku bawa dari kamarku. aku hampir setengah gila karena terlalu lelah menggulung lautan. mulut dan hati cuma tertawa. memang benar kata hatiku, tapi ranting sudah terlanjur memahat sajak ombak didalam lambung dan diantara ujung tulang rusukku. aku menipu dia hingga dia cemas setengah matang, karena dia pantas menggunakan mahkota yang aku buat dari jerami. tapi aku selalu mempertanyakan wujud dia, hingga air liurku menetes seperti seekor anjing gila. jangan pernah mempermainkan raja, nanti aku bisa membunuhmu dengan mataku yang tajam. sadisnya aku tapi aku suka.. jadi lucu setengah matang sekarang dia mewujud dan berani berkata, kemunculannya sempat membuat aku panik tapi itu sama sekali tak akan pernah bisa menumbuhkan pohon randu yang aku anggap sudah tumbang...kemunculannya sama sekali tidak membuat aku panik.. terkesan biasa biasa saja.. ( jiki ramdani. 24 desember 2009)

tahun baru ku

tahun baru ku
by : jiki ramdani

esok tahun baru, aku tak sesibuk kawan-kawanku yg meniup terompet dan menyalakan kembang api di jalan raya.
aku cuma duduk didepan jendela sambil berharap dapat melihat percikan kembang api yang cantik.
aku tak punya pulsa untuk membalas SmS kawan kawanku yg yg bertema tahun baru.
aku tak sesibuk kawan kawanku yg tengah siap menyantap makanan lezat untuk menyambut tahun baru.
aku cuma menghirup angin yg dingin.
tak ada yang menemaniku, cuma aku dan hantu dirumah ini yg diam.
sempat terucap dari mulut kepada sebilah pisau tentang duka yg masih menggantung di leherku.
inilah suasana dimalam tahun baru ku,

Suasa malam tahun baru ku

by jiki ramdani

seperti biasa tak ada yg ramai didepan mataku, dan aku pun tak sedang sibuk bermain atau pun berkumpul, memang harus begitu keadaanya, kataku.
aku tak sedang menyalakan kembang api atau meniup terompet, aku tak sedang berbuat apa apa. mungkin menunggu tapi tak pasti apa yg ditunggu.
aku mengantuk saja, memang itu keinginanku.
aku ingin tidur sambil memeluk harapan dan cita-cita agar tercapai tahun ini.
selamat malam tahun 2009 ku yg segera berakhir, selamat malam. aku ingin bermimpi diakhir malam tahun 2009. dan terbangun ditahun 2010.

di Perbatasan antara hari kemarin, sekarang dan mungkin juga esok

karya jiki ramdani
bogor, 6 januari 2010

ini adalah tentang suasana yang mungkin hanya aku saja yang bisa merasakan
ini juga tentang rasa yang aku rasakan disepanjang tahun yang sudah berlalu dan mungkin akan berlanjut hingga tahun tahun berikutnya,
aku tahu aku tidak bisa terus memikirkan tentang pohon bombax ceiba
aku juga tidak bisa memikirkan bagaimana caranya agar aku bisa melipat lautan yang begitu meluas
terpaksa aku tanggalkan segala rasa yang pernah membuat jantung ini terkejut karena merindu
terpaksa aku tanggalkan segala harapan yang terus saja menusuk tulang tengkorak kepalaku
aku sedikit gamang dan mungkin akan lunglai hingga tidak ada satupun jiwa yang mendekatiku untuk memagut betapa gusarnya ruang lambungku,
aku sedikit gamang, risau dan mungkin terdiam dalam jutaan fikiran.
aku sadar bahwa semua yang aku lihat hanyalah fatamorgana
apakah kalian tahu bahwa aku selalu berlutut, berdoa dan mungkin bertasbih didalam kecilnya ruang nadiku
jujur aku merindukan kamu, wahai penggetar hatiku
jujur aku merindukan kamu, wahai penggetar hatiku
diperbatasan antara hari kemarin, sekarang dan mungkin juga esok
aku tetap merindukan jiwangnya nafasmu
bahkan diperbatasan antara malam menuju siang
aku selalu gelisah memikirkan ruang lambungku yang semakin menyempit
aku selalu gelisah memikirkan ruang ruang lain didalam tubuhku yang selalu membeku
aku berdiri diantara perbatasan malam dan pagi, hari ini dan esok.
perbatasan? perbatasan? perbatasan
aku tirakat dan memagut bathinku bersama sang pemilik raga
aku menulis sajak ini dibawah kumpulan sajak jiwangnya nafasmu

Bombax Ceiba : kuburlah kisahku By : Jiki Ramdani

Bombax ceiba kuburlah cerita pendekku diantara jutaan helai daun-daun yang kering, terhimpit aku dalam emosi dan kebencian yang mendalam, kuburlah agar tidak menjadi cabaran orang. dalam kepapaan ima ku aku berlutut dibawah kubah langitmu, gamang rasaku. setiap helai urat-uratku dipagut logika yang membuat aku jatuh, kuburlah cerita pendekku, bombax ceiba.

--------------------------
------------------------------------------------------------------------------------------------

bombax ceiba itu sebuah pohon randu/kapas yang sudah memikat hatiku, aku sendiri sudah bertahun-tahun memikirkan kisah ini, bagaimana ceritanya? akhirnya saya menemukan alur dan cerita yang pas untuk menceritakan kisah bombax ceiba, bagi saya kisah ini adalah amarah saya, kebencian saya, keputusasaan saya, kerinduaan saya dan kehampaan saya. saya berfikir dan berfikir apakah jika aku tulis akan baik-baik saja?saya takut akan menjadi sesuatu yang tidak bermanfaat tapi ambil positifnya dari cerita yang sulit ku urai ini, sebuah cerita yang mungkin sebuah pengakuan tapi penegasan dari ketidaktauan dan ketidak fahaman, kisah ini saya ambil dari kehidupan nyata teman saya yang mencoba untuk mencapai titik nadir, dia tengah mencoba mencapai titik itu, sebuah titik yang akan menjadi harapan bagi kehidupan dia, saya tidak berlebihan tetapi mencoba menuangkan apa yang menjadi emosi dan kebencian saya.

saya tidak tahu apakah nanti jika saya tulis apakah kisah ini akan memberi kesan negatif kepada saya? tapi saya berambisi untuk menyelesaikan kisah ini yang mungkin akan menghabiskan waktu satu tahun, lelahnya, pengalaman saya menulis novel amatlah dangkal, saya pernah membuat novel dengan menghabiskan waktu setengah tahun, lelah tetapi ada sensasi bathin tersendiri.

saya sadari novel dan cerpen saya ini tidak begitu bagus, saya menulis untuk memuaskan hasrat saya yang pernah terbelenggu dan dibelenggu.

saya berharap saya bisa menyelesaikan impian besar saya ini yaitu menyelesaikan novel bombax ceiba, saya berharap tidak ada halangan apapun dalam penulisan novel ini,

Jiki Ramdani
17 februari 2009

Sulaman Cinta di atas Kopiah sulaiman

Sulaman Cinta di atas Kopiah sulaiman
(cerpen-novel)
by : Jiki ramdani

Selama ayam diseluruh penjuru dunia masih berteriak ku ku ku ku
aku tak berani meninggalkan senyumanmu dari hadapan rupaku
selama kucing diseluruh penjuru dunia masih berteriak miao miao miao miao
aku pun tak berani meninggalkan bayanganmu dari kelemahan bathinku
cintaku tulus melingkupi lengkungan bulatnya bumi.

( SEBUAH PROLOG YANG AKU TEMUKAN DARI UJUNG URAT NADI KU, DAN SEBUAH PEMBUKA CERITA YANG AKU TEMUKAN DARI RUMITNYA LINTASAN URAT-URAT DIDALAM TEMPURUNG KEPALAKU, AKU INGIN BERCINTA DENGAN KAMU DENGAN SEGENAP JIWA YANG TERTINGGAL, NAFASKU MENIPIS SUDIKAH KIRANYA DIRIMU MEMOMPA PARU-PARUKU HINGGA AKU BISA BERNAFAS KARENA CINTAMU)

seorang pendosa yang hidup di abad baru

seorang pendosa yang hidup di abad baru
karya : jiki ramdani

3 mei 2010

jauh diujung harapanku, aku berlari mencari asa
pahit manisnya kehidupan tak membuatku menyesal dalam menjalani hidup ini
ini duniaku, dunia yang penuh kebingungan dan kehampaan
berharap engkau menjadi bintang, bintang dalam mengejar asa ku yang semakin redup
engkau kujadikan dewa dalam mitologi harian hidupku
engkau juga kujadikan peri dalam lembaran senyum mimpiku yang muram
tapi semuanya sia-sia belaka dalam nafsu duniawi yang semakin membesar
rapuhnya iman, goyah nya hati dan menciutnya semangat
bukan alasan untuk menyalahkan ceritera yang ku tulis ini
senyum ku pahit sedikit kecut
tatapan mataku datar, sedatar tanah yang datar
ah...aku mendesah kebingungan disertai amukan bathin yang meronta-ronta
aku lelah karena selalu dikecewakan oleh harapan, impian, angan-angan dan mimpi yang ku buat sendiri
aku sendiri memaku harapan dalam kebimbangan yang muram
sedu sedan harapanku menyusut
menjadi kebingungan
entah apakah aku ini seorang pendosa yang hidup di abad baru

senyuman yang datar

senyuman yang datar
oleh : jiki ramdani

senyuman ku yang datar mematahkan sukma menjadi harpa
sedu sedan bathin ini mengoyak-ngoyak relung pinggiran lemah bathin ku
senyuman yang datar ku hadiahkan untuk pemujaan kepada kelakuanku
senyuman yang datar ku anugerahkan kepada kebiasaan ku
senyuman yang datar ku hiaskan kepada pilar-pilar runtuh iman ku

pemujaan iman atas nafsu insani
oleh : jiki ramdani

aku bukan atheis, juga bukan seorang pemurtad juga bukan seorang pemuja
aku insani yang bingung atas jalan yang aku buat sendiri
aku mengikuti ritual pemujaan nafsu ketika malam dan shubuh saling menjerit karena perpisahaan
aku mengikuti ritual pemujaan iman dan nafsu ketika kebimbangan merayap masuk kedalam jeroan jiwaku
sumpah aku senang tapi lambungku goyang dan jantungku menjerit dan hatiku bertanya
tentang kelakuan dan kebiasaanku yang lumrah menuruh jalan fikiranku
sumpah aku bertanya dan bertanya dalam kebisuan iman
dimanakah pandita dewi? dimanakah kiyai? dimanakan imam? dimanakah pendeta? dimanakah rahib?
ingin aku menghentikan pemujaan iman atas nafsu insani
dan menjadi muallaf baru
sujud kepada illahi rabbi
dan bertasbih
serta memuja cuma kepada allah ta'alla

Pagut haru dibawah sunyinya pohon randu alas

oleh jiki ramdani

( urat-urat bahasa )
1

sebenarnya aku terkutuk bukan dikutuk apalagi tak memiliki keberanian untuk mengutuk
hingga aku mengantuk hingga kepalaku dibuai burung pelatuk
suntuk bagi yang suntuk sabar saja karena aku juga demikian terkutuk lagi dikutuk burung pelatuk

2

aku sepi sunyi kerana lusuh merindukan rupa wujud wujud
aku sedih sendiri suram lagi lunglai

3

pagut redup hilang tiga pertiwa
suka cita merana dibuai duka
pagar terbangun mimpi jadi kalut

sebuah catatan sederhana 1

by: jiki ramdani

tak ada cerita tentang suka maupun duka, cuma aku yang sendiri dipagut rantai embun yang dingin.
tak ada cerita yang bisa aku jelaskan kepada cahaya lampu malam, tak ada dongeng yang bisa aku berikan kepada jiwaku yang sendu.
aku menanti disetiap detik waktu, berharap detikku bercerita, nadiku berirama dan jantungku memompa hasrat membabi-buta.
ucapanku tak mengandung janji atau keinginan maupun harapan, sebab aku sudah lelah dikecewakan janji, keinginan dan harapan yang aku buat ketika aku terbangun dan terjaga dalam tidurku.
aku rindu buaian tapi bukan belaian
sebab belaian cuma bisa memanjangkan rasa tanpa meninggalkan sukma.
aku hampir lalai terbuai dibelai hingga bosan menjadi mempelai.

bertanya kepada ombak2

by jikiramdani

merangkak hatiku berjalan, hati terluka karena bulu burung walet berjatuhan dan sayap-sayap burung camar terbakar panasnya mentari.
andai aku bisa, akan aku lipat lautan, menghalangi panasnya mentari agar sepasang burung walet bisa bertemu diatas awan
dan tentang aku jangan engkau hiraukan, sumpah demi diriku bahwa aku mampu menjelma menjadi bahagia walaupun samudra akan mengering
sumpah demi diriku, aku akan baik baik saja walaupun tak akan pernah lagi kudengar gemuruh ombak
sebenarnya aku tak sanggup menangguhkan sumpah diatas hatiku
senantiasa kurindukan ombak yang menggulung

bertanya kepada ombak 3

by : jikiramdani

dulu aku sempat bertanya kepada tuan ombak
dulu aku sempat diseret kedasar lautan
tenggelam bersama kepolosan hati.
kini didepan pantai telah tumbuh pohon bombax ceiba, kini aku bisa bersandar sambil bertanya kepada tuan ombak lagi
tentang hasrat yang menggulung, apa jadinya bila sampai menyentuh relung hati, sebab jiwaku tengah berada dalam jaman tak berpenghuni
kurasakan gamang ditengah dataran panjang, bila warna malam menutupi kulitku mungkin aku akan sedikit panik
bertanya kepada tuan ombak. dimanakah pulau terakhir?
masih adakah dermaga terakhir?
terlunta ditengah samudra mengayuh asa dinaungi awan kerinduan
ataukah takdirku tenggelam didasar lautan?

sebuah catatan sederhana

By : jiki ramdani

betapa lurusnya hatiku mengutus hati yang tak akan terputus
kujanjikan bahtera jiwaku untuk membawa rasamu menuju kesederhanaan rasaku
adanya dirimu merupakan surga dimataku, juga merupakan sejuk disetiap sentuhan pori pori kulitku
inilah aku yang selalu menjanjikan kekurangan agar engkau melengkapinya dengan ketetapan bathinmu
inilah catatanku untuk imajinasiku yang belum terwujud
jangan engkau bandingkan dengan sajak, puisi, syair atau cerita..sebab ini sebuah catatan biasa.

kebiasaan versus periaku

oleh jiki ramdani

kebiasaan akan membentuk perilaku,
perilaku dibentuk oleh kebiasaan,
perilaku bisa dirubah oleh kebiasaan,
kebiasaan akan merubah perilaku,
terggantung apakah perilaku dan kebiasaan itu negatif atau positif

Bombax Ceiba Poem

karya jiki ramdani
21 mei 2010

kisah cinta pertama didunia dan asmara diawali oleh kisah adam dan hawa
haru biru dunia laksana milik berdua sebab cuma adam dan hawa penghuninya saat itu
namun jika kisahku tak seperti itu, namun jika kisahku berbalik dan berbeda? apa mau dikatakan?
inilah duniaku..duniaku begini, berharap kisahku tak akan pernah menjadi sebuah sejarah
dalam sepinya relung hatiku, aku bertanya-tanya tentang kisah cinta yang kujalani
berharap kisahku tak akan pernah menjadi sebuah sejarah...

jiki ramdani

jiki ramdani

salam

"namamu selalu basah oleh airmataku ketika kuungkit dalam doa-doaku..)" ( jiki ramdani)