karya: jikiramdani
angin mendesah membelai pundak ku, siapa yang tahu tentang jeroan isi didalam jiwaku yang goyah merana terkulai terkuliti oleh angan angan hampa
suara lembut bahasa angin meleleh dan meresap melalui tulang rusukku hingga aku dibuatnya jatuh terkulai.
beban di atas tempurung kepalaku seakan makin menekan hingga dinding tulang tempurung kepalaku dibuatnya retak
cobalah untuk mengerti tentang aku yang hampir gila memeluk mimpi dibawah siraman cahaya rembulan berkabut
cobalah untuk mengerti akan aku yang begini dan begitu
bila ku berjalan menembus angin selalu tak kutemukan arah untuk pulang
bila ku berdiri mematung menatap masa depanku selalu ku temukan semilir angin yang berkabut
angin berkabut
0 komentar:
Posting Komentar