karya jiki ramdani
kala itu hujan sempat menghalangi kakiku berjalan, memingitku dalam bilik hampa.
selepas hujan, air menggenang, ada wajah aku yang tersenyum namun datar tanpa rasa.
genangan itu adalah tumpahan air hujan yang bercampur air mataku
sendiri aku memintal asa sambil mendengarkan suara alunan angin yang masuk melalui tulang rusuk belakangku.
ada apa dibalik tumpahan air hujan itu, ada aku dan perasaanku yang mengambang lalu tenggelam.
0 komentar:
Posting Komentar