By: jiki ramdani
menghitam rupa langit tadi siang, butiran sejuk berjatuhan mewartakan pilu.
nafasmu merambat masuk kedalam lubang pori-pori kulitku
senyawa nafas yg bernyawa melayang bagai hantu mencari teman diujung malam.
baru kusadari senyawa nafas yg kuhirup adalah jiwamu yg jiwang.
ku peluk lembut lelembut rindumu yg menyembul bagai kabut.
tak perduli meski harus merana, aku akan selalu mentasbihkan namamu ketika dadaku terasa sesak.
0 komentar:
Posting Komentar