lewat sebuah hujan
lewat sebuah hujan,
karya jiki ramdani
5 desember 2011
lewat sebuah hujan kutumpahkan senduku
biar bait-bait duka yg kutulis diwajahku luntur
lewat sebuah genangan air hujan
aku berkaca menanti wajahmu
muncul sambil menyapaku
lewat sebuah genangan air matamu
aku mencari sesuap kata yg bisa kujadikan rindu
aku mencintaimu, aku merindukanmu
seperti tumpahan air hujan
Kugulung Rinduku Di pantai dok dua jayapura
karya : Jiki Ramdani
7 september 2011
jayapura, dok dua
selepas kutinggalkan kota kenangan beserta pohon randu yang belum sempat berguguran
hatiku berguguran berjatuhan, aku laksana seorang anak ditinggal mati oleh kenangan
saling berjauhan kumemandang saling berjauhan kumemandang
gunung dan lautan tak mampu ku belah
walau hati membabi buta menangis meronta berdarah-darah
setiap prolog pagi yang menyapa takdirku
ku gulung satu persatu rinduku dibalik bantal
setiap epilog senja yang meninggalkan aku dalam gelap
ku gulung satu persatu rinduku dibalik bantal
biar aku bisa bermimpi dengan rindu-rindu
aku hidup mati sedih senang diam dan galau
mana ada yang tahu
cuma hempasan ombak dipantai dok dua yang mampu melunturkan pekatnya derita
yang tak mampu kugulung
dan aku duduk sendiri
dan aku cuma bisa duduk sendiri
sambil menggulung rindu
dipantai dok dua jayapura
( rindu yang kugulung untuk keluarga ku di bogor )
cendrawasih
jangan sedih kawan, ada aku disampingmu
lihatlah betapa indahnya burung cendrawasih
aku akan menari seperti burung cendrawasih
asal engkau tersenyum kawan
raihlah tanganku, kan ku ajak engkau menari
kan ku bawa engkau ke puncak gunung papua
jangan menangis bila rindu kampung halaman
ada aku wahai kawan,
peluk eratlah aku, kan ku bawa engkau menuju indahnya raja ampat diujung sana
jangan sedih kawan, ada aku disampingmu
aku akan bersuara seperti burung cendrawasih
asal engkau tersenyum kawan
tahukah engkau wahai kawan ?
aku pun rindu kampung halaman
malam ini kita nikmati saja indahnya langit di kota papua
sambil menghitung kenangan apa saja yang pernah kita punya
terbang terbanglah wahai cendrawasih setinggi mungkin
melintasi pelangi, menyusuri hutan belantara
tapi jangan lupa pulanglah sebelum mentari terbenam
sebab aku ingin mendengar suara mu
untuk melepas kerinduanku akan kampung halaman
by jiki ramdani
22 januari 2011
perpisahan belum saatnya
satu masa telah berlalu membentuk kenangan
mengembun dalam jiwa lalu mengental menjadi kepingan rindu yang berkepanjangan
apa yang harus aku rindukan ? cuma peristiwa daun dedauan yang ku ingat ketika senja larut
tak ada peristiwa emosi jiwa yang menggebu
dan jika ada, itu cuma gurauan yang terlalu menyakitkan
dan jika ada, itu cuma emosi kosong yang melompong
salam rindu untuk emosi yang kosong melompong
salam perpisahan untuk semua wangi-wewangian yang pernah ku hirup dalam diam
satu hal yang tak bisa aku lupakan adalah aroma wangi rindu yang terlalu menyengat
berulang kali aku berendam dalam semburan lembayung
namun,
tetap saja
masih tercium seolah sang bayu ingin kembali mempertegas bahwasanya aroma yang hirup itu
sejatinya akan abadi
aku pergi sembari membawa aroma rindu yang terlalu menyengat
terlalu wangi aroma rindu yang ku hirup
hingga setiap udara yang kuhela ku anggap aroma rindu
sebab aku tak lagi bisa membedakan antara udara, angin dan aroma rindu
satu hal yang tak bisa kulupakan
adalah peristiwa indahnya rembulan di perbatasan antara malam dan pagi
by : jiki ramdani
22 januari 2011
Stasiun Gondangdia
mungkin ini adalah stasiun akhir dari rangkaian mimpiku
ku kan mencoba melepas lelah walau kerap hatiku goyah
mungkin ini adalah stasiun akhir dari rangkaian harapanku yang memanjang
dan aku akan mencoba bertaruh dengan hidupku walau berat
dan besar kemungkinan aku kalah
biar kalah namun aku tidak salah
aku akan mencoba tersenyum menyapa gedung-gedung tinggi nan menjulang
walau sebenarnya aku tidak mau melakukannya
ribuan kali kereta telah membawaku menuju tempat-tempat dimana aku berharap
kali ini aku pasti menang, menang atas kebahagian hidupku
tahun ini adalah tahun milikku
jiki ramdani
22 januari 2011
Aroma Ketulusan
dan bila aku berdiri dan juga berjalan
selalu ku mencium aroma kerinduan
walau hujan berkabut menutupi pandanganku
dan bila aku duduk dan termenung
selalu ku mencium aroma ketulusan
walau sinar lembayung tenggelam mengaburkan pandanganku
kebun raya bogor senantiasa menebarkan aroma tentang ketulusan dan kerinduan
buktinya, selalu kucium aroma kerinduan ketika aku jauh
buktinya, selalu kucium aroma ketulusan ketika aku susah
karena pohon-pohonan saling menjaga bersama
bahu membahu menyampaikan aroma rindu dan tulus
membantu hatiku agar tidak susah hidup di kota lain
aroma yang lepas dari wangi-wewangian jutaan bunga di kota bogor
membantu hatiku agar tidak usah lelah
by : jiki ramdani
22 januari 2011
Aroma Kerinduan
mencari makna ketulusan dikedalaman kebun raya
tersibak kata rindu dari masa lalu,
di sepanjang jalan yang lurus memanjang kedepan
ada puluhan pohon-pepohonan yang saling menjaga
menjaga aroma kerinduan agar tetap dirindukan
di ujung ranting, daun, cabang hingga akar
mengalir deras rindu-rindu yang mengembun
dan bila rembulan bersenandung sendiri di ujung ranting pohon randu
aku selalu mencari syair-syair yang berjatuhan diantara semburan sederhana
sinar rembulan
ada kenangan sederhana antara aku dan kebun raya bogor
dan bila aku melintas kebun raya, seluruh urat nadiku berirama
seolah ingin menari, bernyanyi, tertawa dan bersedih
ada kenangan sederhana tentang aku di kedalaman kebun raya
dan bila bulir-bulir air hujan berjatuhan, seluruh darahku membeku diam
dekupan jantungku berirama lembut, berayun sendu, berjalan lamban
dan bila aku basah, luruh sudah semua lara
pohon randu sudah bersalju akhir tahun lalu
kini aku hanya meratapi rinduku sendiri dibawah pohon kecapi
berharap kutemukan suara merdu diantara gesekan ranting dan dahan
berharap kutemukan bunga berjatuhan diantara luka perih yang tak tertahankan
berharap kuhirup aroma kerinduan
by: jiki ramdani
22 januari 2011