Kumpulan Puisi dan cerpen

" Kugulung Rinduku di pantai dok dua " (Jiki Ramdani)

perpisahan belum saatnya

satu masa telah berlalu membentuk kenangan

mengembun dalam jiwa lalu mengental menjadi kepingan rindu yang berkepanjangan

apa yang harus aku rindukan ? cuma peristiwa daun dedauan yang ku ingat ketika senja larut

tak ada peristiwa emosi jiwa yang menggebu

dan jika ada, itu cuma gurauan yang terlalu menyakitkan

dan jika ada, itu cuma emosi kosong yang melompong

salam rindu untuk emosi yang kosong melompong

salam perpisahan untuk semua wangi-wewangian yang pernah ku hirup dalam diam

satu hal yang tak bisa aku lupakan adalah aroma wangi rindu yang terlalu menyengat

berulang kali aku berendam dalam semburan lembayung

namun,

tetap saja

masih tercium seolah sang bayu ingin kembali mempertegas bahwasanya aroma yang hirup itu

sejatinya akan abadi

aku pergi sembari membawa aroma rindu yang terlalu menyengat

terlalu wangi aroma rindu yang ku hirup

hingga setiap udara yang kuhela ku anggap aroma rindu

sebab aku tak lagi bisa membedakan antara udara, angin dan aroma rindu

satu hal yang tak bisa kulupakan

adalah peristiwa indahnya rembulan di perbatasan antara malam dan pagi

by : jiki ramdani

22 januari 2011

0 komentar:

Posting Komentar

jiki ramdani

jiki ramdani

salam

"namamu selalu basah oleh airmataku ketika kuungkit dalam doa-doaku..)" ( jiki ramdani)